Khawatir Bangunan Sekolah Baru Tiba-tiba Ambruk Warga Ciburial Cemas
NAGREG (GM) - Warga Kampung Ciburial, Desa Ciherang, Kec. Nagreg, Kab. Bandung, yang rumahnya berdekatan dengan bangunan sekolah baru --kompensasi dari pemerintah lewat Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat-- terkait pembangunan jalan Lingkar Nagreg untuk ditempati SDN Ciaro 1 dan 4, merasa tidak tenang. Mereka khawatir tertimpa bangunan yang selama ini sering retak akibat pengerjaan proyek yang tidak matang.
Dari beberapa rumah yang ada di perkampungan itu, rumah pasangan Nanan Koswara dan Eroh Munawaroh yang paling terancam. Rumah tersebut persis berada di samping fondasi sekolah dengan posisi jauh lebih rendah. Dengan demikian, sekolah yang sering mengalami retak-retak itu seakan berada di atas tempat tinggalnya.
”Di kampung ini jumlah rumah tidak banyak, hanya ada 5 unit. Namun, rumah kami yang paling dekat dengan fondasi batu sekolah, hanya terhalang jalan gang. Makanya, kami merasa tidak tenang tinggal di dalam rumah. Takut tiba-tiba tembok batu ambruk menimpa bangunan rumah. Lihat saja, fondasi batu itu retak-retak. Jika tidak segera diperbaiki, sewaktu-waktu bisa ambruk,” tutur Eroh, Minggu (2/2).
Dikatakan, sebelum didirikan bangunan, lokasi itu sangat miring. Pihak pengembang kemudian mengurug lahan tersebut agar sejajar dengan lahan lainnya dengan memasang fondasi batu sebagai penahan tanah. Sebelum tanah urugan itu benar-benar padat, pemborong mendirikan ruang kelas agar bisa selesai tepat waktu. Tetapi, perencanaan yang tidak matang membuat hasilnya tidak maksimal.
Dinding kelas dan lantai keramik sering kali retak-retak. Meski beberapa kali diperbaiki, namun kerusakan serupa terus berulang akibat kontur tanah urugan yang masih labil. Begitu pun dengan fondasi batu, sudah beberapa kali ambruk.
Untungnya tidak sempat menelan korban. Padahal gang yang berada di samping fondasi itu sering dilewati penduduk. Kini, bagian atas sudut kanan fondasi itu kembali menganga lebar. Keadaan itu membuat keluarga Eroh semakin tak tenang.
”Menurut pendapat saya, sebaiknya kontraktor mendirikan bangunan pada lahan bawaannya agar kontur tanahnya tidak labil,” imbuhnya.
Jika fondasi batu dan bangunan sekolah itu ambruk, bukan hanya rumahnya yang terkena dampak, melainkan juga rumah warga lainnya, termasuk masjid yang berada di bawah bangunan itu.
Tidak standar
Pendapat serupa diungkapkan, Wahya (66), tokoh masyarakat Desa Ciherang. Menurutnya, bangunan itu dibuat tidak sesuai dengan standar konstruksi sehingga hasilnya tidak maksimal. Dinding dan lantai bangunan sering kali retak-retak. Selama ini, kontraktor selalu melakukan perbaikan. Namun upaya itu hanyalah menghambur-hamburkan anggaran.
Wahya menilai, pihak yang terlibat dalam proyek mulai dari perencanaan hingga penetapan lokasi tidak memahami masalah bangunan. Jika benar-benar paham, pasti hasilnya tidak bakalan seperti ini. Bangunan sekolah hingga sejauh ini belum bisa dipergunakan, malah kondisinya mengancam ketenangan penduduk sekitar yang berdekatan dengan fisik bangunan.
”Saat ada rencana pembangunan sekolah, saya masih menjabat sebagai komite. Namun, saya sama sekali tidak dilibatkan dalam perencanaan itu. Seandainya saya diajak bicara, pasti akan saya sarankan agar tidak membangun di tempat itu,” katanya.
Dari beberapa rumah yang ada di perkampungan itu, rumah pasangan Nanan Koswara dan Eroh Munawaroh yang paling terancam. Rumah tersebut persis berada di samping fondasi sekolah dengan posisi jauh lebih rendah. Dengan demikian, sekolah yang sering mengalami retak-retak itu seakan berada di atas tempat tinggalnya.
”Di kampung ini jumlah rumah tidak banyak, hanya ada 5 unit. Namun, rumah kami yang paling dekat dengan fondasi batu sekolah, hanya terhalang jalan gang. Makanya, kami merasa tidak tenang tinggal di dalam rumah. Takut tiba-tiba tembok batu ambruk menimpa bangunan rumah. Lihat saja, fondasi batu itu retak-retak. Jika tidak segera diperbaiki, sewaktu-waktu bisa ambruk,” tutur Eroh, Minggu (2/2).
Dikatakan, sebelum didirikan bangunan, lokasi itu sangat miring. Pihak pengembang kemudian mengurug lahan tersebut agar sejajar dengan lahan lainnya dengan memasang fondasi batu sebagai penahan tanah. Sebelum tanah urugan itu benar-benar padat, pemborong mendirikan ruang kelas agar bisa selesai tepat waktu. Tetapi, perencanaan yang tidak matang membuat hasilnya tidak maksimal.
Dinding kelas dan lantai keramik sering kali retak-retak. Meski beberapa kali diperbaiki, namun kerusakan serupa terus berulang akibat kontur tanah urugan yang masih labil. Begitu pun dengan fondasi batu, sudah beberapa kali ambruk.
Untungnya tidak sempat menelan korban. Padahal gang yang berada di samping fondasi itu sering dilewati penduduk. Kini, bagian atas sudut kanan fondasi itu kembali menganga lebar. Keadaan itu membuat keluarga Eroh semakin tak tenang.
”Menurut pendapat saya, sebaiknya kontraktor mendirikan bangunan pada lahan bawaannya agar kontur tanahnya tidak labil,” imbuhnya.
Jika fondasi batu dan bangunan sekolah itu ambruk, bukan hanya rumahnya yang terkena dampak, melainkan juga rumah warga lainnya, termasuk masjid yang berada di bawah bangunan itu.
Tidak standar
Pendapat serupa diungkapkan, Wahya (66), tokoh masyarakat Desa Ciherang. Menurutnya, bangunan itu dibuat tidak sesuai dengan standar konstruksi sehingga hasilnya tidak maksimal. Dinding dan lantai bangunan sering kali retak-retak. Selama ini, kontraktor selalu melakukan perbaikan. Namun upaya itu hanyalah menghambur-hamburkan anggaran.
Wahya menilai, pihak yang terlibat dalam proyek mulai dari perencanaan hingga penetapan lokasi tidak memahami masalah bangunan. Jika benar-benar paham, pasti hasilnya tidak bakalan seperti ini. Bangunan sekolah hingga sejauh ini belum bisa dipergunakan, malah kondisinya mengancam ketenangan penduduk sekitar yang berdekatan dengan fisik bangunan.
”Saat ada rencana pembangunan sekolah, saya masih menjabat sebagai komite. Namun, saya sama sekali tidak dilibatkan dalam perencanaan itu. Seandainya saya diajak bicara, pasti akan saya sarankan agar tidak membangun di tempat itu,” katanya.
Khawatir Bangunan Sekolah Baru Tiba-tiba Ambruk Warga Ciburial Cemas
Reviewed by info nagreg
on
03:48
Rating:
No comments: