Taksi Online Vs Taksi Konvensional, Siapa Yang Salah
1. Definisi Angkutan Umum
Angkutan Umum adalah angkutan penumpang yang dilakukan dengan sistem sewa atau bayar. Termasuk dalam pengertian angkutan umumpenumpang adalah angkutan kota (bus, minibus, dsb), kereta api, angkutan air dan angkutan udara (Warpani , 1990).
2. Definisi Taksi
Taksi adalah sebuah transportasi non-pribadi yang umumnya adalah sedan serta dapat merujuk kepada angkutan umum lain selain mobil yang mengangkut penumpang dalam kapasitas kecil, misalnya "taksi air", yang sebenarnya mungkin hanya berupa sampan.
3. Definisi Online
Pengertian Online adalah keadaan komputer yang terkoneksi/
terhubung ke jaringan Internet. Sehingga apabila komputer kita online maka
dapat mengakses internet/ browsing, mencari informasi-informasi di internet. Online
merupakan kebalikan dari Offline. Kata online itu berasal dari kata on dan
line, on artinya hidup, line artinya saluran.
Jika mengacu pada definisi maka tidak ada yang salah dengan
keberadaan taksi online, dapat dilihat dengan jelas dari definisi angkutan
umum, dalam bidang angkutan umum yang
paling penting adalah adanya sistem sewa atau bayar, baik taksi konvensional atau
taksi online, sama dalam pelaksanaannya adanya proses bayar atau sewa, namun
yang saya perhatikan adalah ketika salah satu petinggi pemilik uber, dan
pemilik taksi ekspres yang saya perhatikan adanya perbedaan tentang definisi
sewa dan bayar, jika dalam taksi konvensional adalah berupa bayaran, sedangkan
pada pemilik uber bilang transportasi sewa, jadi dimana masalahnya sebenarnya,
tidak ada masalah sedikitpun dalam hal ini, yang ada hanya perbedaan pemahaman
dalam mendefinisikan angkutan umum itu sendiri, makanya kedua belah pihak
saling salahkan baik dari pemerintah atau para pengusaha taksi itu sendiri,
jadi secara singkat gak ada masalah hadirnya taksi online dengan taksi
konvensional
Masalah yang selanjutnya adalah tentang definisi dari taksi
itu sendiri, diatas telah dijelaskan dengan lugas bahwa taksi adalah sebuah
transportasi non pribadi yang umumnya berupa sedan bisa juga merujuk pada
angkutan lain dengan kapasitas mengangkut penumpang sangat kecil, nah dari
definisi tersebut dapat dilihat bahwa dalam definisi taksi adalah sebuah
transportasi non pribadi, maka jika ada pengguna jasa sedangkan angkutan yang
digunakan adalah berupa mobil pribadi maka sudah tidak sesuai dengan definisi
yang ada, di media media mainstream saya lihat yang menyediakan jasa
transportasi uber kebanyakan mobil pribadi, atau mobil mewah, memang jika
merujuk pada harga murah dengan kenyamanan memang uber dan grab taksi adalah
sebuah pilihan dalam bertransportasi selain itu, kenyamanan penumpang juga dan
pelayanan lebih diutamakan, selain dapat menghemat waktu, tidak ada sistem
antri seperti yang ada di taksi taksi konvensional, yang jadi masalahnya adalah
bagaimana para taksi konvensional ini beradaptasi atau membuat sebuah kerjasama yang efektif
dalam layanan produk mereka, setelah sekian lama para taksi konvensional ini
meraup keuntungan dari masyarakat, tanpa adanya perbaikan selama beberapa
dekade, kadang ada juga taksi konvensional
yang pelayanannya sangat buruk selain kendaraan usang, para pengemudinya
tidak ramah, maka tidak mustahil masyarakat lebih memilih kemudahan dan
kenyamanan dibanding taksi konvensional maka dari itu masalahnya adalah bukan
masalah izin, tapi masalah upgrade perangkat dan upgrade layanan, maka para
taksi konvensional harus memiliki ide brilian, bagaimana semua penyedia layanan
taksi mirip seperti layanan website traveloka dan trivago di layanan perhotelan
online.
Sedangkan definisi online adalah keadaan komputer terkoneksi
dengan internet, jika dilihat dari hal ini para pemilik usaha taksi online
sudah selangkah lebih maju dibanding taksi konvensional, maka wajar saja
pendapatan mereka berkurang karena dari sekian dasawarsa dari dulu taksi
konvensional masih gitu gitu aja, tidak ada kemajuan baik dari segi layanan
maupun harga, namun ada hal yang perlu dicatat bersama bahwa kehadiran taksi
online adalah sebuah keniscayaan dari dampak kemajuan teknologi, sebaiknya bagi
para pengusaha konvensional untuk menghilangkan ego, dan buatlah sebuah
platform bersama para taksi konvensional untuk membuat sebuah platform bersama
untuk seluruh taksi konvensional di seluruh indonesia, dengan membuat sebuah
platform ini, siapapun pengusaha taksi dari manapun asalnya dari seluruh
indonesia bergabung dalam platform itu, meniru seperti gojek dan juga uber,
maka para taksi konvensional akan dapat mengalahkan kehadiran uber dan juga
gojek, selain itu dengan kehadiran platform ini dapat membuat seluruh pemilik kendaraan taksi dapat menyatu
dalam platform, dan dapat bersaing harga secara sehat, seperti yang dilakukan oleh trivago di bidang
perhotelan
Dengan demikian setidaknya taksi konvensional akan lebih
dapat memenangkan pasar dalam jasa online tersebut karena pengalaman mereka
dalam bidang transportasi telah matang, selain itu dengan adanya solusi
platform transprtasi ini maka kita pemilik platform bisa menawarkan kepada
pemilik uber dan gojek, apa mau bergabung dengan platform dari kami, atau tidak
disini campur tangan pihak pemerintah dari seluruh pihak terkait sangat
dibutuhkan untuk kemajuan transportasi indonesia yang lebih baik.
Penulis adalah seorang guru mata pelajaran bahasa indonesia
di Madrasah Aliyah Kudang Limbangan Garut
diambil dari website pribadi www.alfarisy.top
Taksi Online Vs Taksi Konvensional, Siapa Yang Salah
Reviewed by info nagreg
on
22:49
Rating:
Siiip... mantap...
ReplyDeleteYg pasti taksi konvensional harus bisa bersaing di era globalisasi...
Era sudah canggih...
Bangun... bangun....
Nice article great post comment information thanks for sharing
ReplyDeleteดูหนังออนไลน์
mau tau gabung uber secara online yuk kunjungin,,,thank gan ditunggu kunjugan baliknya
ReplyDeletecara daftar uber | cara daftar uber online| cara daftar uber mobil