Petani Sulit Mendapat Pupuk Urea Bersubsidi
NAGREG (GM) - Sejumlah petani di Kampung Pasanggrahan, Cirarangan, dan Kampung Ciawitali, Desa Nagreg Kendan, Kec. Nagreg, Kab. Bandung, mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk urea bersubsidi dan NPK Kujang. Kelangkaan terjadi sejak seminggu lalu. Akibatnya, para petani menangguhkan jadwal pemupukan.
Salah seorang petani, Asep Syarif Hidayat (42), warga Kampung Cirarangan menyebutkan, sudah seminggu ini dia kesulitan mendapatkan jenis pupuk tersebut. Kalaupun ada, harganya terbilang mahal.
Untuk pupuk jenis urea yang biasanya dibeli seharga Rp 92 ribu, saat ini harganya mencapai Rp 100 ribu. Sehingga dia harus mengeluarkan kocek lebih, termasuk biaya angkut.
"Seharusnya saya melakukan pemupukan padi. Namun terpaksa ditangguhkan karena pupuknya tidak ada. Saya sudah beberapa kali mendatangi kios pupuk di Cicalengka. Hasilnya nihil, saya kembali ke kampung halaman dengan tangan hampa," papar Asep, Senin (3/2).
Asep khawatir, keterlambatan pemupukan akan berdampak pada pertumbuhan padi yang saat ini memasuki usia 25 hari. Lambatnya pertumbuhan akan berdampak pada hasil produksi yang kurang maksimal atau penurunan produktivitas padi.
Keluhan serupa disampaikan Ayeh Kostaman (52). Seperti halnya Asep, warga Kampung Pasanggrahan ini juga khawatir pertumbuhan padinya terhambat. Selama ini dia sangat tergantung pada pupuk jenis NPK Kujang. Sebab di dalamnya sudah terkandung beberapa unsur seperti urea, TS, dan Ponska.
"Pemakaian pupuk jenis NPK Kujang secara tidak langsung menghemat keuangan. Petani tidak perlu lagi membeli pupuk jenis urea, TS, dan Ponska secara terpisah. Cukup dengan satu jenis, semuanya sudah terpenuhi," katanya.
Tidak hanya itu, para petani juga sudah sangat merasakan manfaat jenis pupuk tersebut. Oleh karena itu, Ayeh berharap agar pemerintah memperhatikan pendistribusian. Sebab terhambatnya pendistribusian mengakibatkan spekulasi harga yang merugikan petani.
Bila pupuk urea dan NPK Kujang tidak kunjung ada, dikhawatirkan tanaman padi tidak akan tumbuh dengan baik. Hal itu dikarenakan pupuk selain berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan juga untuk menekan laju perkembangan hama.
Selain itu, tambah Ayeh, jika tanaman padi akhirnya puso atau mati, mengakibatkan petani akan mengalami kerugian dua kali lipat.
http://www.klik-galamedia.com/petani-sulit-mendapat-pupuk-urea-bersubsidi
Salah seorang petani, Asep Syarif Hidayat (42), warga Kampung Cirarangan menyebutkan, sudah seminggu ini dia kesulitan mendapatkan jenis pupuk tersebut. Kalaupun ada, harganya terbilang mahal.
Untuk pupuk jenis urea yang biasanya dibeli seharga Rp 92 ribu, saat ini harganya mencapai Rp 100 ribu. Sehingga dia harus mengeluarkan kocek lebih, termasuk biaya angkut.
"Seharusnya saya melakukan pemupukan padi. Namun terpaksa ditangguhkan karena pupuknya tidak ada. Saya sudah beberapa kali mendatangi kios pupuk di Cicalengka. Hasilnya nihil, saya kembali ke kampung halaman dengan tangan hampa," papar Asep, Senin (3/2).
Asep khawatir, keterlambatan pemupukan akan berdampak pada pertumbuhan padi yang saat ini memasuki usia 25 hari. Lambatnya pertumbuhan akan berdampak pada hasil produksi yang kurang maksimal atau penurunan produktivitas padi.
Keluhan serupa disampaikan Ayeh Kostaman (52). Seperti halnya Asep, warga Kampung Pasanggrahan ini juga khawatir pertumbuhan padinya terhambat. Selama ini dia sangat tergantung pada pupuk jenis NPK Kujang. Sebab di dalamnya sudah terkandung beberapa unsur seperti urea, TS, dan Ponska.
"Pemakaian pupuk jenis NPK Kujang secara tidak langsung menghemat keuangan. Petani tidak perlu lagi membeli pupuk jenis urea, TS, dan Ponska secara terpisah. Cukup dengan satu jenis, semuanya sudah terpenuhi," katanya.
Tidak hanya itu, para petani juga sudah sangat merasakan manfaat jenis pupuk tersebut. Oleh karena itu, Ayeh berharap agar pemerintah memperhatikan pendistribusian. Sebab terhambatnya pendistribusian mengakibatkan spekulasi harga yang merugikan petani.
Bila pupuk urea dan NPK Kujang tidak kunjung ada, dikhawatirkan tanaman padi tidak akan tumbuh dengan baik. Hal itu dikarenakan pupuk selain berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan juga untuk menekan laju perkembangan hama.
Selain itu, tambah Ayeh, jika tanaman padi akhirnya puso atau mati, mengakibatkan petani akan mengalami kerugian dua kali lipat.
http://www.klik-galamedia.com/petani-sulit-mendapat-pupuk-urea-bersubsidi
Petani Sulit Mendapat Pupuk Urea Bersubsidi
Reviewed by info nagreg
on
17:11
Rating:
No comments: