6 Hal Yang Sering Dianggap Sepele Namun Bisa Memajukan Bangsa Indonesia
1. MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA
Di Indonesia, membuang sampah pada tempatnya masih menjadi hal yang sangat susah diterapkan. Yang banyak di temukan di Indonesia adalah, sampah bertebaran dimana-mana, hanyut di setiap sungai, menghambat sistem drainase di perkotaan dan membuat pemandangan yang tidak sedap.
Pertanyaannya, apa susahnya cari tempat sampah umum untuk membuang sampah? Apakah masih banyak yang tidak mengerti dampak jika kita membuang sampah pada tempatnya?
Jika kita teratur membuang sampah pada tempatnya, pemerintah bisa mengolah sampah untuk bisa didaur ulang dan menjadikan sampah untuk menjadi pemasukan negara, apalagi sampah di Indonesia banyak sekali. Pemerintah juga bisa mengurangi biaya yang tidak produktif hanya untuk mengangkut sampah dari yang bukan tempatnya, dan bisa di alihkan untuk biaya operasi daur ulang sampah yang tepat.
2. MENGANTRE
Ayo siapa yang pernah ngerasain seperti gambar di atas? mengantre di halte busway di Jakarta seperti sedang merasakan berada di neraka untuk beberapa saat. Sumpek, berebut, dorong-dorongan, bahkan 2 petugas di satu pintu pun tidak mampu mengatasi rasa tidak sabar dari orang Indonesia yang mengantre. Coba bandingkan dengan gambar berikut (Antrean di stasiun di Jepang).
Di Indonesia sudah dibatasi dengan pembatas seperti pagar bahkan sudah di kerangkeng sedemikian rupa masih saja tidak teratur, berbeda dengan di Jepang, hanya dengan petunjuk gambar arahan di lantainya saja mereka sudah teratur.
Memang apa sih manfaat mengantre? Jika rakyat Indonesia mau mengantre, segala sesuatunya bisa menjadi teratur, bisa juga menjadi nilai plus di mata wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Jangan kira jika keteraturan masyarakat sebuah negara juga bisa menjadi referensi bagi wisatawan asing untuk direkomendasikan ke orang lain. Jadi bisa banyak wisatawan asing datang dan bisa menambah kas negara.
3. TIDAK KORUPSI KECIL-KECILAN
Ini yang menjadi penyakit di Indonesia. Mungkin kita sangat benci melihat aksi-aksi koruptor di pemerintahan Indonesia. Mulai dari pejabat lokal, petinggi-petinggi lembaga pemerintahan, hingga jajaran menteripun pernah terlibat. Namun tanpa disadari, masyarakat menengah ke bawah pun bukan tidak bisa korupsi, masih banyak kasus-kasus kecil yang menjadi kebiasaan buruk rakyat Indonesia.
Contohnya seperti bayar uang damai jika di tilang, "Kernet" bis yang masih saja kerja sama dengan "Checker" yang ingin mengantongi uang lebih, Bayar "Uang Jalan" kepada pihak2 tertentu seperti "Calo"..
Kalau saja uang-uang yang "HARAM" itu dialirkan ke hal-hal yang lebih berguna, bisa memajukan bangsa, bukan memajukan oknum, maka kita sudah membuat bangsa Indonesia lebih mandiri dari hal yang kecil. Karena jika kita tidak bisa bertanggung jawab untuk hal kecil, kita tidak akan pernah dipercayakan untuk bertanggung jawab untuk hal besar.
4. MEMATUHI RAMBU-RAMBU
Rambu-rambu? kata siapa rambu-rambu hanya untuk pengendara kendaraan bermotor? Banyak rambu-rambu yang masih di abaikan oleh rakyat Indonesia. Seperti contoh kecil, "dilarang berjualan disini", tetapi masih banyak rakyat Indonesia yang mengais rezeki namun mengabaikan rambu-rambu yang sebenarnya untuk kebaikan bersama.
Rambu "Dilarang berhenti" mungkin menjadi rambu-rambu yang paling malang, karena paling diabaikan oleh orang Indonesia. Bagaimana jika semua teratur menuruti rambu-rambu? Tentunya menjadi indah, menjadi aman, nyaman dan tentram. Jika nyaman dan aman, membuat manusianya merefresh otaknya, jadi lebih segar membantu membangun bangsa Indonesia. Setuju?
5. MENJADI PEMBAYAR PAJAK AKTIF
Pembayar Pajak di Indonesia saat ini sedang dalam pertumbuhan pesat, namun tetap saja, sebagian besar rakyat Indonesia masih tidak membayar pajak. Selain karena ada mayoritas yang berkekurangan dalam hal keuangan, kepercayaan masyarakat kepada pemerintah yang masih sering memanipulasi pajak. Tetapi alangkah baiknya jika kita sebagai warga negara yang baik, ikut turut membangun bangsa melalui pajak, dan biarkan pihak yang berwenang untuk bisa memberantas mereka yang memanipulasi pajak. Kita sebagai pembayar pajak juga harus bisa aktif dan kritis soal pengalihan dana Pajak yang sudah kita bayarkan. Jika semua sudah sesuai pada tempatnya, dijamin sudah pembangunan infrastruktur bisa lebih efisien dan efektif.
Jadi, keberhasilan penerimaan pajak suatu negara tergantung kepada upaya pemerintahnya dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan menekan tindakan manipulasi pajak. Beberapa langkah yang dapat dilakukan pemerintah antara lain menciptakan pelayanan publik yang profesional, mengelola uang pajak secara adil dan transparan, membuat peraturan perpajakan yang mudah dipahami wajib pajak dan meningkatkan tindakan penegakan hukum (law enforcement) kepada wajib pajak yang tidak patuh.
6. MENCINTAI PRODUK DALAM NEGERI
Kalo yang satu ini, apakah karena tidak ada produk di Indonesia yang bagus sehingga mayoritas orang Indonesia lebih senang dengan produk luar negeri? Atau karena brand di Indonesia tidak ternama seperti yang di dapat di luar negeri? Atau kalau pakai produk dalam negeri gengsinya turun?
Ane sangat sering mendapati orang Indonesia bangga karena beli produk original seperti sepatu, baju, tas, dompet, yang di beli dari luar negeri. Bahkan beli KW'an saja maunya KW dari negara tetangga.
Padahal Jika saja jika kita mencintai produk dalam negeri, sang produsen pasti bisa berpendapatan lebih besar, berkembang, mampu menaikan kualitas produk dari sebelumnya, dan si produsen bakal bayar pajak lebih besar yang masuk untuk pembangunan negara tentunya. Jika begini kan produk dalam negeri bisa semakin berkembang dan bisa bersaing dengan produk-produk asing yang sekarang pun sebenarnya tidak kalah dalam kualitas. (Contoh kecil : Mengisi BBM di Pertamina, bukan yang lain)
Sumber : Kaskus
Contohnya seperti bayar uang damai jika di tilang, "Kernet" bis yang masih saja kerja sama dengan "Checker" yang ingin mengantongi uang lebih, Bayar "Uang Jalan" kepada pihak2 tertentu seperti "Calo"..
Kalau saja uang-uang yang "HARAM" itu dialirkan ke hal-hal yang lebih berguna, bisa memajukan bangsa, bukan memajukan oknum, maka kita sudah membuat bangsa Indonesia lebih mandiri dari hal yang kecil. Karena jika kita tidak bisa bertanggung jawab untuk hal kecil, kita tidak akan pernah dipercayakan untuk bertanggung jawab untuk hal besar.
4. MEMATUHI RAMBU-RAMBU
Rambu-rambu? kata siapa rambu-rambu hanya untuk pengendara kendaraan bermotor? Banyak rambu-rambu yang masih di abaikan oleh rakyat Indonesia. Seperti contoh kecil, "dilarang berjualan disini", tetapi masih banyak rakyat Indonesia yang mengais rezeki namun mengabaikan rambu-rambu yang sebenarnya untuk kebaikan bersama.
Rambu "Dilarang berhenti" mungkin menjadi rambu-rambu yang paling malang, karena paling diabaikan oleh orang Indonesia. Bagaimana jika semua teratur menuruti rambu-rambu? Tentunya menjadi indah, menjadi aman, nyaman dan tentram. Jika nyaman dan aman, membuat manusianya merefresh otaknya, jadi lebih segar membantu membangun bangsa Indonesia. Setuju?
5. MENJADI PEMBAYAR PAJAK AKTIF
Pembayar Pajak di Indonesia saat ini sedang dalam pertumbuhan pesat, namun tetap saja, sebagian besar rakyat Indonesia masih tidak membayar pajak. Selain karena ada mayoritas yang berkekurangan dalam hal keuangan, kepercayaan masyarakat kepada pemerintah yang masih sering memanipulasi pajak. Tetapi alangkah baiknya jika kita sebagai warga negara yang baik, ikut turut membangun bangsa melalui pajak, dan biarkan pihak yang berwenang untuk bisa memberantas mereka yang memanipulasi pajak. Kita sebagai pembayar pajak juga harus bisa aktif dan kritis soal pengalihan dana Pajak yang sudah kita bayarkan. Jika semua sudah sesuai pada tempatnya, dijamin sudah pembangunan infrastruktur bisa lebih efisien dan efektif.
Jadi, keberhasilan penerimaan pajak suatu negara tergantung kepada upaya pemerintahnya dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan menekan tindakan manipulasi pajak. Beberapa langkah yang dapat dilakukan pemerintah antara lain menciptakan pelayanan publik yang profesional, mengelola uang pajak secara adil dan transparan, membuat peraturan perpajakan yang mudah dipahami wajib pajak dan meningkatkan tindakan penegakan hukum (law enforcement) kepada wajib pajak yang tidak patuh.
6. MENCINTAI PRODUK DALAM NEGERI
Kalo yang satu ini, apakah karena tidak ada produk di Indonesia yang bagus sehingga mayoritas orang Indonesia lebih senang dengan produk luar negeri? Atau karena brand di Indonesia tidak ternama seperti yang di dapat di luar negeri? Atau kalau pakai produk dalam negeri gengsinya turun?
Ane sangat sering mendapati orang Indonesia bangga karena beli produk original seperti sepatu, baju, tas, dompet, yang di beli dari luar negeri. Bahkan beli KW'an saja maunya KW dari negara tetangga.
Padahal Jika saja jika kita mencintai produk dalam negeri, sang produsen pasti bisa berpendapatan lebih besar, berkembang, mampu menaikan kualitas produk dari sebelumnya, dan si produsen bakal bayar pajak lebih besar yang masuk untuk pembangunan negara tentunya. Jika begini kan produk dalam negeri bisa semakin berkembang dan bisa bersaing dengan produk-produk asing yang sekarang pun sebenarnya tidak kalah dalam kualitas. (Contoh kecil : Mengisi BBM di Pertamina, bukan yang lain)
Sumber : Kaskus
6 Hal Yang Sering Dianggap Sepele Namun Bisa Memajukan Bangsa Indonesia
Reviewed by info nagreg
on
02:04
Rating:
No comments: