Isu Rokok Mahal atau Bisnis Murni..........?




Sahabat sekalian, setelah saya membaca buku "Nicotine War" karya Wanda Hamilton  yang menggunakan bahasa inggris tentang misteri Isu dibalik harga rokok naik 50 ribu rupiah sebenarnya hanya satu isu untuk membunuh industri rokok Indonesia. Ya murni bisnis bro, dan kalau gak salah salah satu ormas terbesar indonesia pernah dapat suntikan dana dari perusahaan perusahaan luar negeri yang mengeluarkan fatwa bahwa merokok ini haram, kalau mau tahu ormas mana cek aja ormas mana yang mengharamkan merokok, lalu yang jadi pertanyaannya adalah , kenapa industri roko harus di bunuh, sebelum kita merubah persepsi kita terhadap rokok dan anti rokok yang kadang aku sama anak bibiku berdebat tentang rokok yang gak ujung juntrungnya, akhirnya aku memahami bahwa kita harus melihat dulu darimana sumber kampanyenya. Kampanye anti rokok dimulai dari regulasi WHO dalam Framework Convention Tobbaco Control (FCTC). Ini  merupakan ratifikasi internasional untuk membatasi produksi, konsumsi dan peredaran rokok di seluruh dunia. 

Rokok yang pada saat ini di propagandakan membunuh 5 juta orang setiap tahunnya dari (data WHO). Dan salah satu propaganda besar  yang dilakukan oleh mereka adalah menciptakan "hari bebas tembakau sedunia". Yah hari bebas tembakau sedunia, ini adalah salah satu awal mulanya kampanye ini, asal kalian tahu karena  Begitu besar dana diluncurkan untuk membatasi peredaran rokok di seluruh dunia. Yang di gagas salah satu kaki tangan WHO adalah Bloomberg Philantropis, badan amal yang mengucurkan sekian juta dollar untuk mendanai institusi kesehatan, ikatan dokter, LSM seperti Komisi Anak dan banyak lagi. Termasuk salah satu ormas islam indonesia yang mengharamkan rokok adalah yang menerima dana segar ini dalam buku tersebut mereka juga membayar Pemda-pemda untuk membatasi ruang perokok termasuk mengeluarkan peraturan daerah. Bahkan salah satu ormas besar Islam, pernah menerima dana dari mereka dan berujung pada fatwa bahwa merokok itu haram. Lalu yang jadi pertanyaannya adalah kenapa  mereka begitu antusias mengeluarkan dana begitu besar, termasuk ke Indonesia? Benarkah itu sekedar amal? Atau ada udang dibalik kampanye besar ini, maka dalam buku "Nicotine War" karya Wanda Hamilton, terlihat jelas bahwa semua ini adalah perang besar yang dicanangkan perusahaan farmasi  multinasional untuk menghabisi industri rokok di seluruh dunia, termasuk  di indonesia Indonesia.

Dan tiga perusahaan farmasi besar internasional yaitu  Johnson & Johnson, Pharmacia & Upjohn dan Novartis, berada di balik WHO dengan mengucurkan dana jutaan dollar untuk melakukan kampanye anti rokok tersebut, dan lalu pertanyaannya adalah apa tujuan mereka mempropagandakan anti rokok tersebut, maka saya teringat kutipan dari salah satu film godfather yang sangat saya sukai dia berkata dalam film tersebut "Its just business, nothing personal",maka dari kutipan tersebut anti rokok adalah jelas jelas bisnis, bisnis pribadi terutama bagi perusahaan farmasi untuk menguasai pasar nikotin dunia. Dan persaingan dalam Perebutan pasar  nikotin di seluruh dunia  oleh perusahaan  perusahaan farmasi versus  perusahaan rokok terjadi dengan adanya hal tersebut menjadi dasar para perusahaan internasional memulai pertempuran ini. Gabungan perusahaan farmasi multinational yang jelas duitnya gada serinya, dan danannya yang tidak terbatas  mampu membeli perusahaan rokok raksasa hanya untuk mematikan industrinya. Hebat bukan, ya hebat, maka dari itu mari kita fahami berbagai statemen yang kiuta baca dengan otak dan fikiran kita jangan termakan dan terpedaya rayuan rayuan media, lebih baik kita cari sendiri kebenaranya agar dapat memuaskan akal dan hati kita nah setelah saya cari dari beberapa sumber maka saya mendapat alasan  kuat kenapa Amerika keras dalam mengeluarkan fatwa rokok itu merugikan kesehatan,  tetapi  secara tersembunyi perusahaannya mengakuisisi saham perusahaan rokok besar di Indonesia . anda tahu lah mana perusahaan tersebut, maka dari itu Rokok harus diprogandakan merusak kesehatan, membakar uang, menghancurkan moral anak-anak. Dengan begitu rokok harus dibatasi peredarannya, bahkan kalau perlu di mahalkan. Dan untuk semua propaganda ini, masing-masing institusi maupun person yang berjasa mendapat penghargaan dan uang tentunya. Intinya duit lagi duit lagi kan, nah maka dari itu Ketika rokok mahal dan tidak terjangkau, maka perlahan industri rokok akan tutup karena produksi berkurang dan kurangnya pasar. Dengan tutupnya industri rokok tersebut dan mengecilnya pasar perokok, maka gabungan perusahaan farmasi itu akan menguasai penjualan nikotin seluruh dunia. Dan ini merupakan kemenangan terbesar dalam bisnis mereka. Dan setelah terjadi demikian lalu untuk apa nikotin dikuasai perusahaan perusahaan farmasi?  Ya, ujung ujungnya bisnis juga akhirnya. Apa yang  Mereka  lakukan yaitu akan membuat permen antirokok dengan rasa nikotin, obat pengurang kecanduan rokok sampai koyo untuk mengurangi kebiasaan merokok. Nah sungguh sangat cerdas kan mereka, maka dari itu survei sementara  sekarang saja,  gabungan perusahaan farmasi itu sudah meraup tiga miliar dollar US dari penjualannya. Mereka mengeluarkan dana  jutaan dollar untuk bayar orang-orang dan propaganda, tapi baliknya dapat keuntungan miliaran dollar. Hebat kan, dan tentunya perusahaan perusahaan tersebut akan meraup untung besar maka dari keuntungan yang menggiurkan tersebut  membuat banyak orang berinvestasi di perusahaan farmasi. Bahkan saya pernah membaca bahwa  istri Bill Gates, mempunyai saham di salah satu perusahaan farmasi. Sedangkan suaminya bersama Michael Bloomberg menjalankan "dana amal" untuk menghentikan peredaran rokok. Pasangan yang serasi, kan? Dan sangat hebat di dunia internasional anda tahu kan mereka itu siapa konglomerat dan kumpulan orang orang terkaya di dunia nah maka dari itu Indonesia ini termasuk negara dunia ketiga dengan pendapatan dan peredaran rokok yang termasuk besar. Karena itu harus dimatikan dengan semati-matinya.

Lalu bagaimana strateginya agar itu berhasil yaitu salah satu caranya adalah menaikkan harga rokok setinggi-tingginya sehingga kita tidak mampu beli, dan rantai penjualan besar di industri ini putus dan hancur berkeping-keping dengan pengangguran yang tidak terhitung banyaknya. Jadi mari kita berfikir dari dua sisi bukan bagaimana tapi mengapa, dengan bertanya mengapa kita dapat membuka fikiran kita dari ke egoisan pemikiran, dan kebodohan cara pandang yang sempit, dan  Kita pada akhirnya disuruh berhenti merokok, tapi disarankan untuk membeli permen pengurang kecanduan yang diproduksi industri farmasi. Dan uang pembelian permen itu, jelas akan masuk ke perusahaan farmasi asing karena industri rokok dalam negeri sudah pada mati. Dan pengangguran juga devisa negara berkurang karena keuntungan mereka telah di rampok oleh perusahaan perusahaan parmasi nasional dan internasional
Wallahualam

Lukman , 18 September 2016
14:46
Isu Rokok Mahal atau Bisnis Murni..........? Isu Rokok Mahal  atau  Bisnis Murni..........? Reviewed by info nagreg on 00:54 Rating: 5

No comments:

Copyright (c) 2016 Facebook Warga Nagreg Network. Powered by Blogger.