APDESI Dorong Pemkab Jadikan Nagreg Kawasan Industri, Kami Siap Lengserkan Kepala Desa.

Nagregnews.blogspot.com- Asosiasi Persatuan Kepala Desa Indonesia (APDESI) Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, mendorong agar wilayah Kecamatan Nagreg menjadi salah satu kawasan industri di Kabupaten Bandung,

Selama ini, Kecamatan Nagreg dijadikan sebagai salah satu kawasan hijau sesuai Rencana Tata Ruang Dan Wilayah (RTRW) yang telah ditetapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung.
"Kenapa kami mendorong agar ada kawasan industri, karena masyarakat Nagreg masih bergantung dengan ekonomi lokal," ujar Ketua APDESI Nagreg, Asep Dede Wahyudin, kepada Tribun di Kantor Desa Bojong, Kecamatan Nagreg, Selasa (22/3/2016).

Menurut Asep, perekonomian warga Nagreg dengan hanya mengandalkan perekonomian lokal yang menyebabkan perekonomian warga tidak berkembang.

Hal itu, ujar Asep, menyebabkan adanya urbanisasi masyarakat yang ingin mendapatkan pekerjana layak ke wilayah perkotaan. Apalagi, masyarakat mulai khawatir dengan dampak dengan akan dibangunnya Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas).

"Tol Cigatas dibangun, maka akan padam perekonomian warga karena kebanyakn masyarakat berharap banyak dari adanya jalan provinsi itu. Kecuali ada pintu tol yang ada di Nagreg dan kawasan industri itu beda lagi," kata dia.

saepudin salah satu warga yang  merupakan aktifis kemasyarakatan di nagreg saat dihubungi nagregnews mengatakan bahwa "kami tidak setuju jika nagreg dijadikan sebagai tempat industri, kami tidak mau kejadian seperti rancaekek terjadi di nagreg,  warga kesulitan mendapatkan air bersih,karena seluruh cadangan stok air bersih telah di bor oleh para perusahaan perusahaan, sehingga menyulitkan kami untuk mengakses air, banyak daerah yang dulunya kawasan hijau menjadi kawasan industri menjadi gudang sampah dan limbah pabrik, selain itu kualitas air di daerah rancaekek sangat buruk, jika APDESI tetap bersih keras untuik mendorong PEMKAB Bandung untuk merubah sebagai kawasan industri kami akan berkoordinasi dengan seluruh masyarakat di kecamatan nagreg untuk melakukan demo besar besaran, seperti yang terjadi pada saat demo penghentian  dan penolakan pemberlakuan TPAS Legok Nangka di Kawasan Nagreg [den]