Pengrajin Bata Merah Terancam Gulung Tikar, Pemerintah Kecamatan Nagreg Himbau Warganya Alih Profesi
Nagregnews.blogspot.com dikutip dari balebandung.com Tak
ingin ratusan warganya yang berprofesi sebagai perajin bata merah
kehilangan mata pencaharian, Pemerintah Kecamatan Nagreg Kabupaten
Bandung, mendorong sejumlah perajin batu bata untuk beralih profesi.
Sebelumnya dikabarkan Balebandung.com ratusan warga perajin bata merah di Kecamatan Nagreg terancam gulung tikar, akibat mahalnya biaya produksi dibanding dengan hasil penjualan batanya.
Menurut Camat Nagreg, Entang Kurnia, selain terbatasnya modal para pengrajin, hal tersebut juga bisa disebabkan makin menipisnya persedian tanah liat sebagai bahan baku bata merah.
"Jika tanah liat di wilayah Nagreg terus menerus diambil untuk pembuatan batu bata, lama kelamaan pasti akan makin menipis. Karena tanah liat kan tidak tumbuh seperti tanaman, dan dikhawatirkan akan terjadi kerusakan lingkungan," kata Entang kepada wartawan di ruang kerjanya Kamis (4/2/16).
Camat menambahkan, selain banyak yang berprofesi sebagai perajin/pembuat batu bata merah, warga Nagreg juga banyak yang berprofesi sebagai petani. Namun akibat perkembangan jaman, kaum muda di Kecamatan Nagreg sudah jarang yang ingin menjadi petani maupun perajin batu bata.
"Tadinya ada lebih dari seribu perajin yang menekuni pembuatan bata merah. Tapi sekarang yang tersisa diperkirakan hanya tinggal 800 orang perajin yang masih menekuni pembuatan batu bata merah," ungkap Entang.
Sementara itu, untuk bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya, Kecamatan Nagreg juga telah melaksanakan sejumlah program seperti pelatihan menjahit, pembudidayaan jamur, pelatihan produksi tas, serta program bantuan yaitu Program Sabilulungan Masyarakat Mandiri (PSM).
Dengan diberikannya sejumlah program pelatihan kepada masyarakat, diharapkan wawasan dan keahlian warga Nagreg bisa makin meningkat, dan tidak menutup kemungkinan untuk bisa membuka lapangan pekerjaan dan peluang usaha baru di masyarakat.
"Kita akan selalu mendukung sepenuhnya, dan berupaya untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang ingin maju dan berkembang" pungkas Entang.[den]
Sebelumnya dikabarkan Balebandung.com ratusan warga perajin bata merah di Kecamatan Nagreg terancam gulung tikar, akibat mahalnya biaya produksi dibanding dengan hasil penjualan batanya.
Menurut Camat Nagreg, Entang Kurnia, selain terbatasnya modal para pengrajin, hal tersebut juga bisa disebabkan makin menipisnya persedian tanah liat sebagai bahan baku bata merah.
"Jika tanah liat di wilayah Nagreg terus menerus diambil untuk pembuatan batu bata, lama kelamaan pasti akan makin menipis. Karena tanah liat kan tidak tumbuh seperti tanaman, dan dikhawatirkan akan terjadi kerusakan lingkungan," kata Entang kepada wartawan di ruang kerjanya Kamis (4/2/16).
Camat menambahkan, selain banyak yang berprofesi sebagai perajin/pembuat batu bata merah, warga Nagreg juga banyak yang berprofesi sebagai petani. Namun akibat perkembangan jaman, kaum muda di Kecamatan Nagreg sudah jarang yang ingin menjadi petani maupun perajin batu bata.
"Tadinya ada lebih dari seribu perajin yang menekuni pembuatan bata merah. Tapi sekarang yang tersisa diperkirakan hanya tinggal 800 orang perajin yang masih menekuni pembuatan batu bata merah," ungkap Entang.
Sementara itu, untuk bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya, Kecamatan Nagreg juga telah melaksanakan sejumlah program seperti pelatihan menjahit, pembudidayaan jamur, pelatihan produksi tas, serta program bantuan yaitu Program Sabilulungan Masyarakat Mandiri (PSM).
Dengan diberikannya sejumlah program pelatihan kepada masyarakat, diharapkan wawasan dan keahlian warga Nagreg bisa makin meningkat, dan tidak menutup kemungkinan untuk bisa membuka lapangan pekerjaan dan peluang usaha baru di masyarakat.
"Kita akan selalu mendukung sepenuhnya, dan berupaya untuk memfasilitasi kebutuhan warga yang ingin maju dan berkembang" pungkas Entang.[den]
Pengrajin Bata Merah Terancam Gulung Tikar, Pemerintah Kecamatan Nagreg Himbau Warganya Alih Profesi
Reviewed by info nagreg
on
16:00
Rating:
No comments: