Perusahaan Besar Harus Jadi Bapak Asuh UKM
NAGREG (GM) - Salah satu wujud kepedulian Pemerintah Kabupaten Bandung terhadap para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Kab. Bandung, yakni dengan mengalokasikan dana sebesar Rp 1,5 miliar dari APBD Kab. Bandung untuk pembangunan rumah kemasan.
Demikian disampaikan Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kab. Bandung, Hj. Nia Kurnia Dadang Naser di hadapan ratusan pelaku UKM Kec. Nagreg, Senin (20/1).
Kehadiran istri orang nomor satu Kab. Bandung di Kec. Nagreg itu, dalam rangka sosialisasi pembentukan kelompok UKM Kec. Nagreg bertempat di aula kantor Kec. Nagreg di Jalan Raya Bandung-Garut. Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Kadiskoperindag) Kab. Bandung, Popi Hopipah, Camat Nagreg, dan para kepala desa se-Kecamatan Nagreg.
Lebih jauh Nia mengatakan, bentuk perhatian lain dari pemerintah terhadap pelaku UKM yakni dengan menjalin kerja sama dengan CSR dan pengusaha besar agar bersedia menjadi bapak asuh para pengusaha kecil. Para pengusaha besar juga diharapkan bisa menjadi pembina dan pengarah.
"Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk membantu pelaku UKM. Namun, semuanya dikembaikan ke pelaku usaha itu sendiri. Mereka harus benar-benar siap bersaing dengan pelaku usaha dari daerah lain, jangan hanya bisa bersaing secara lokal sebagaimana tertuang dalam ruh pembangunan Kabupaten Bandung, yaitu maju, mandiri, dan berdaya saing," katanya.
Ia mengungkapkan, para pelaku UKM khususnya di Kec. Nagreg juga harus mewaspadai munculnya produk-produk dari daerah lain. Terlebih Kec. Nagreg berbatasan dengan Kab. Garut dan berdekatan dengan perbatasan Kab. Sumedang. Jika pelaku UKM tidak siap melakukan penataan di berbagai bidang, tidak tertutup kemungkinan bakal kalah bersaing dengan pengusaha di daerah lain.
"UKM tidak terlepas dari peran Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Oleh karenanya, kami juga melakukan kerja sama dengan Kadin. Bahkan, untuk membantu pemasaran, kami juga bekerja sama dengan pengusaha perhotelan," imbuhnya.
1.000 pelaku UKM
Sementara itu, Kadiskoperindag Kab. Bandung menyebutkan, di Kec. Nagreg terdapat lebih dari 1.000 pelaku UKM. Mereka bergerak di berbagai bidang usaha, meliputi makanan olahan dan industri rumahan. Bahkan, di luar bidang usaha tadi, terdapat perajin pencetak bata merah yang jumlahnya mencapai 1.000 pelaku dunia usaha.
"Ada sekitar 40 jenis makanan olahan yang diproduksi para pelaku UKM di Kec. Nagreg. Jenis makanan olahan itu di antaranya sale pisang, manisan terong ungu, keripik singkong, keripik pisang, dan keripik jamur, popcorn, wajit, ladu, dodol kacang, abon ikan, lapis legit, tape singkong, tahu kering, angleng, gorengan, dan masih banyak lagi jenis makanan olahan lainnya," paparnya.
Untuk industri rumahan, di Kec. Nagreg terdapat berbagai jenis produksi seperti tas, dompet, kerudung, boneka, konveksi, kasur busa, dan jaket. Kedepannya, kadis berharap agar hasil produksi UKM Kec. Nagreg baik makanan olahan maupun industri rumahan dialokasikan dalam satu tempat. Ini penting dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan pemasaran.
"Pelaku UKM juga harus membentuk kelompok agar mudah dikelola, persamaan standar harga, pembinaan, kemasan, serta untuk memperluas pemasaran. Hal lainnya, untuk memudahkan mengajukan modal usaha," pungkasnya.
Sumber : http://www.klik-galamedia.com/perusahaan-besar-harus-jadi-bapak-asuh-ukm
Perusahaan Besar Harus Jadi Bapak Asuh UKM
Reviewed by info nagreg
on
16:35
Rating:
No comments: